Heboh Mantan Presiden Joko Widodo Dituding Pemimpin Terkorup Versi OCCRP

Berita Terkini – Seperti yang kita tahu, saat ini korupsi sudah menjadi budaya dalam sektor pemerintahan, dan korupsi selalu ada pada setiap periodenya.

Sebagai informasi bahwa korupsi merupakan tindakan kejahatan yang melibatkan suatu individu, kelompok, maupun instansi, dan korupsi juga terdiri dari berbagai model seperti suap, manipulasi, perbuatan melawan hukum, merugikan keuangan negara, dan masih banyak lagi.

Diketahui, negara Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai tingkat korupsi paling tinggi di dunia.

Bahkan, beberapa oknum pejabat atau pemerintah di Indonesia telah melakukan korupsi hingga triliunan rupiah, dan hal tersebut sangat merugikan negara dan bangsa Indonesia.

Meskipun saat ini negara Indonesia sudah mempunyai tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tetapi pada kenyataannya masih banyak oknum pejabat yang lolos dan melakukan korupsi besar-besaran.

Baru-baru ini, Mantan Presiden Republik (RI) Indonesia Ke-7 Joko Widodo telah dituding melakukan kasus tindak pidana korupsi saat menjabat sebagai Presiden RI selama dua periode, yakni tahun 2014-2024.

Kabar tersebut pertamakali dibagikan dan disebarluaskan oleh Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) atau komunitas jurnalis yang berpusat di Maryland, Amerika Serikat.

Kabar tersebut menuai pro dan kontra dari sejumlah masyarakat dan para politikus Tanah Air.

Kabar tersebut juga sangat viral di beberapa platform sosial media, dan Mantan Presiden Joko Widodo juga dicecar oleh banyak wartawan Indonesia.

Salah satu pihak politikus yang turut memberikan tanggapan mengenai kabar tersebut ialah seperti Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Djarot Syaiful Hidayat.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Djarot Syaiful Hidayat mengatakan, temuan dan kabar yang diberitakan oleh OCCRP tersebut perlu ditindaklanjuti oleh pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan para penegak hukum Indonesia.

Djarot Syaiful Hidayat mengatakan, semua pihak KPK dan penegak hukum Indonesia tidak boleh memandang bulu, dan pada dasarnya hukum juga tidak mengenal jabatan maupun suap-menyuap.

Djarot Syaiful Hidayat menjelaskan, KPK dan penegak hukum harus berani menindaklanjuti kabar dari OCCRP, dan setelah ditindaklanjuti serta dilakukan penyelidikan, maka hasil tersebut dapat membuktikan apakah penelitian yang dilakukan oleh OCCRP hanyalah fitnah dan berita hoax saja.

 

Juru Bicara PDIP

Kasih Sinyal ke Prabowo, Guntur Romli Pilih Mundur dari PSI - News Liputan6.com

Juru Bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Guntur Romli mengatakan, Rilis Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) adalah lembaga penelitian dan jurnalis yang sangat besar dan mereka tidak mungkin mengeluarkan kabar atau berita hoax yang tidak terbukti kebenarannya.

Guntur Romli menjelaskan, beberapa pekan yang lalu, Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) juga telah berhasil mengungkap kejahatan korupsi yang dilakukan oleh beberapa oknum pejabat negara lainnya, dan hal tersebut benar adanya.

Guntur Romli mengaku bahwa jika memang lembaga OCCRP berani mengeluarkan kabar bahwa Mantan Presiden Joko Widodo telah melakukan korupsi, maka mereka mempunyai bukti yang kuat dan akurat.

Oleh karena itu, Guntur Romli meminta pihak KPK dan Penegak Hukum untuk menindaklanjuti kasus tersebut, dan KPK serta Penegak Hukum harus bersikap tegak lurus dan kooperatif dalam menyelidiki dugaan kasus tersebut.

 

Tanggapan Mantan Presiden Joko Widodo

Keterbukaan Informasi: Ini Jumlah Harta Presiden Jokowi

Mantan Presiden Republik Indonesia (RI) Ke-7 Joko Widodo mengatakan, dirinya bingung mengapa dapat dituding korupsi oleh pihak lembaga OCCRP.

Joko Widodo sambil tersenyum menantang para oknum yang menudingnya untuk melakukan pembuktian apakah benar bahwa dirinya telah melakukan korupsi.

Menurut Joko Widodo, saat ini dunia politik semakin kejam, dan banyak fitnah atau framing jahat yang dilakukan oleh beberapa oknum yang tidak bertanggungjawab.

Joko Widodo mengaku bahwa dirinya tidak akan takut dan gentar dengan tudingan atau fitnahan jahat dari beberapa oknum diluar sana.

COMMENTS

Comments are closed.